Minggu, 25 Agustus 2013

Nyi Ageng Serang




Nama: Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Endhi (Nyi Ageng Serang)

Lahir: Serang 1752

Meninggal: Yogyakarta 1838


Biografi Nyi Ageng Serang

Nyi Ageng Serang terlahir dengan nama asli Raden Ajeng (RA) Kustiyah Wulaningsih Retno Endhi. Ia adalah putrid dari Pangeran Natapraja, penguasa daerah Serang, sebuah wilayah terpencil dalam kerajaan Mataram, Jawa Tengah.

Pangeran Natapraja adalah panglima perang Sultan Hamengku Buwono I yang bergeral Panembahan Serang. RA Kustiyah sejak kecil sudah ikut dengan ayahnya untuk berperang untuk melawan Belanda.
Setelah ayahandanya wafat karena sakit. RA Kustiyah menggantikan kedudukan sang ayah sebaagai junjungan di Serang dan akhirnya dia digelari Nyi Ageng Serang.

Selama memimpin, Nyi Ageng Serang dikenal dekat dengan rakyatnya. Ia selalu membantu kesegsaraan rakyatnya dengan membagi-bagikan bahan pangan.

Ketika perang Diponegoro meletus, Nyi Ageng Serang beserta menantunya Raden Mas Pak-pak dan pasukan Nataprajan juga ikut bertempur melawan Belanda. Nyi Ageng bertempur dan memimpin pasukannya dari tandu karena usianya yang sudah mencapai 73 tahun. Setelah 3 tahun ikut membantu Pangeran Diponegoro, Nyi Ageng Serang mengundurkan diri dari medan perang dan digantikan oleh menantunya Raden Pak-Pak.

Hingga Nyi Ageng Serang wafat, daerah Serang tetap sebagai daerah merdeka.

Nyi Ageng Serang merupakan salah satu keturunan dari Sunan Kalijaga. Selain itu, Nyi Ageng Serang mempunyai cucu yang juga seorang pahlawan nasional yaitu Ki Hadjar Dewantara.

Pemerintah mengukuhkan Nyi Ageng Serang sebagai pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 084/TK/1974




Tidak ada komentar:

Posting Komentar